Dia yang bernama Fatimah

Dia yang bernama Fatimah
adalah agung yang paling bertakhta
di atas singgahsana asuhan
dalam istana mewah ingatan
mendidik dengan cokmar ilmuwan
hemah dan bijaksana menuturkan kata
untuk kami marhean kerdil
yang baru ingin belajar hidup

Dia yang bernama Fatimah
adalah udara yang kami hirup
untuk melenyapkan segugus gugup
agar kami bisa tenang bernafas
melangkah juang sehabis kemas
berbekalkan kitab pengetahuan
dan bekas-bekas luka degil
sewaktu dipagar iklim jahil
untuk kami marhean kecil
yang baru ingin belajar hidup

Dia yang bernama Fatimah
adalah permaisuri sanjungan kami
doanya akrab di ruang ingatan
pesannya karib di muara kenangan
budinya yang luhur di pohon hati
jasanya subur di akhirat abadi
kan-kami kenangkan sampai musim senja
saat kami marhean comel
yang baru ingin belajar hidup

Dia yang bernama Fatimah
guru yang sarat kasih sayang dan cinta
rimbun dengan budiman dalam bicara
merendang diri bagai tunduk padi berisi
lebat rindu-nya laksana gurun salji
tegasnya padat; keras menegah jelas
mencipta jiwa kami marhean kecil
yang baru ingin belajar hidup

Dia-lah yang bernama Fatimah
sekuntum wardah paling merah
sewangi Az-zahra

Molek Garden
Nov 17, 2010

Nota kaki: Ingatan untuk guru. Pn. Fatimah terchenta.

Published in: on November 22, 2010 at 6:03 pm  Comments (3)  

The URI to TrackBack this entry is: https://suaraproduction.wordpress.com/2010/11/22/dia-yang-bernama-fatimah/trackback/

RSS feed for comments on this post.

3 CommentsLeave a comment

  1. sebuah lagi puisi yang telah meruntun jiwaku .
    teruskan .
    aku sentiasa baca karya kau.
    membaca tidak semestinya meniru .
    sekadar meluaskan pandangan ..
    tak silap membaca karya orang lain bukan?

    • Kerdil Desa,

      kita sendiri dalah peniru dalam kehidupan masing-masing. Kita meniru sejarah untuk dijadikan iktibar, kita meniru pengalaman asing untuk dibuat teladan. Kita adalah peniru sejati dari mereka yang sudah-sudah.

      Tidak mengapa meniru, asalkan menjadi manfaat dan tidak mendatangkan mudarat. 🙂

  2. mendalam sekali kiasan kamu itu . hehe . ^_^


Leave a reply to KERDILDESA Cancel reply